Gubernur Sulut , Olly Dondokambey, SE. |
Permintaan ini disamapikan Olly saat membuka secara langsung Rapat Koordinasi KADIN Wilayah Timur Indonesia di Grand Kawanua Internasional Convention Center Manado ( 4 - 5 Mei 2018 ). Menurut Olly, hingga saat ini baru 2 jenis barang yang diizinkan melewati Pelabuhan Internasional Bitung.
Bahkan yang lebih miris lagi, barang-barang Export - Import yang diizinkan melalui Pelabuhan Bitung adalah barang yang tidak banyak dibutuhkan di Sulawesi Utara. Tetapi justru produk andalan Sulawesi Utara yaitu sektor perikanan harus melewati Pelabuhan Surabaya atau Jakarta untuk bongkar muat baik berupa bahan baku ikan maupun hasil pengolahan ikan untuk export.
Permintaan Gubernur lewat KADIN bukanlah tanpa alasan. Menurut Olly, peran KADIN sangat besar dalam pembuatan peraturan dan kebijakan Pemerintah, karena kebanyakan dari pelaku - pelaku usaha besar yang mengendalikan berbagai usaha adalah orang-orang KADIN. Besar harapan agar lebih banyak lagi barang campuran yang boleh masuk dan keluar dari Pelabuhan Bitung agar kapal tidak kekurangan muatan.
Karena itulah peran KADIN sangat penting dalam pembuatan kebijakan Pemerintah. Tak kalah penting menurt Olly, perlu satu bentuk Keihlasan atau Kerelaan dari KADIN Pusat untuk sedikit berbagi rezeki dengan pengurus KADIN di daerh-daerh lewat regulasi Pemerintah, jangan hanya monopoli pengusaha pusat saja dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Sektor Pariwisata yang sedang buming di Sulawesi Utara, juga dipaparkan Gubernur. Namun sangat disayangkan kapasitas Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado belum ada tanda-tanda akan dilakukan pelebaran Apron untuk pesawat yang masuk. Kapasitas saat ini hanya bisa menampung 15 pesawat saja, sehingga dengan terpaksa harus membatasi jumlah pesawat yang masuk di Bandara Internasional Sam Ratulangi, jelas Olly, sambil berharap ada perhatian semua pihak. ( Jansen )