METRO MANADO-Bertempat di Hotel Grand Puri Manado, Rabu (14//06/2017), Pemkot Manado menggeralar penanda-tanganan Kontrak Bersama dan Pre Construction Meeting (PCM). Kegiatan tersebut dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Manado.
Hal ini dibenarkan Walikota Manado DR GS Vicky Lumentut. Dijelaskan Walikota, Pelaksanaan pekerjaan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Manado mulai dilakukan secara transparan yang dipelopori Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Hal ini harus menjadi contoh bagi Perangkat Daerah lainnya, agar keterbukaan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan pemerintah bisa diketahui masyarakat.
Lanjut dikatakan Walikota GSVL, semua kegiatan yang dilaksanakan Dinas PUPR dibawah pimpinan kepala dinas DR Peter KB Assa, termasuk kegiatan peningkatan dan pemeliharaan Jalan Hotmix lewat Dana Alokasi Khusus (DAK ) Tahun Anggaran 2017, adalah hal positif dalam rangka membantu percepatan pembangunan di Kota Manado tanpa sembunyi-sembunyi.
“Jadi sebagai Walikota, Saya memberikan apresiasi kepada Dinas PUPR Kota Manado yang telah menggelar kegiatan ini. Karena ini merupakan hal positif untuk mempercepat pelayanan ke masyarakat yakni pembangunan. Sekarang sudah harus makin terbuka, dan hal inilah yang merupakan langkah maju guna transparansi. Dan kiranya bisa diikuti oleh Perangkat Daerah lainnya, guna mempercepat pelayanan dengan sistem yang terbuka dan tepat waktu,” tukasnya.
Walikota GSVL juga menyampaikan terima kasih kepada kontraktor penyedia jasa yang bekerja sama dengan Pemkot Manado melalui Dinas PUPR sesuai aturan main yang berlaku.
Meski demikian, dirinya mengingatkan agar kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu dan berkualitas. “Terima kasih kepada para penyedia jasa atau kontraktor, mau bermitra dengan Pemkot Manado lewat Perangkat Daerah yang ada. Kecepatan dan ketepatan waktu yang diberikan, jangan di salah-gunakan lewat pekerjaan yang tentunya harus berkualitas. Kami ingin kerja sama dengan penyedia jasa yang profesional dan bertanggung-jawab, jangan lewatkan waktu pekerjaan yang diberikan,” tandas Walikota GSVL.
Pada bagian lain, GSVL menantang Perangkat Daerah dan kontraktor untuk meninggalkan pola lama. Sehingga, diharapkan kedepan tidak ada lagi yang terjerat dengan Tuntutan Ganti Rugi (TGR).
“Saya mengingatkan, agar kedepan kita harus buat perubahan, jangan dengan pola lama lagi. Siapkan perencanaan dengan matang, jangan ciptakan persoalan baru lagi dengan budaya TGR dan sebagainya,” tegasnya.
Disisi lain Walikota GSVL mengingatkan pula agar kontraktor memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Apalagi, masyarakat sekarang ini sangat kritis dalam mengawasi pekerjaan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Kita semua tentu ingin bekerja dengan kualitas yang baik, tapi selalu terhalang dengan waktu yang terbatas. Jadi gunakan waktu yang sebaik-baiknya, karena masyarakat saat ini sudah sangat kritis dalam mengoreksi semua persoalan maupun program kerja pembangunan pemerintah. Untuk itu mari kita melakukan penuh tanggung-jawab, dengan tetap mencegah adanya proses hukum kedepan,” ujar GSVL.
Untuk itu, Walikota himbauan kepada para pegawai di PUPR, agar meninggalkan Budaya lama yang tidak sesuai aturan.” jangan dipercepat proses pencairannya jika pekerjaan belum selesai. Bisa saja karena ada deal-deal semata kemudian kita mempercepat pencairan dana. Saya banyak terima laporan dan masukan dari warga lalu, ada pegawai yang hanya sibuk main Gate Ball. Boleh main Gate Ball, tapi diluar jam kantor. Semoga kinerja pegawai di Dinas PU, akan berubah dan semakin baik lagi. tinggalkan budaya ambil uang, sebelum pekerjaan selesai karena akan berimplikasi hukum,” tandas GSVL(jose