Tempat Ibadah Rawan “Kampanye Terselubung”
![]() |
Ketua Barmas, Sevry Nelwan |
Namun bagaimana
jadinya jika tempat-tempat ibadah ikut dijadikan sarana orang berpolitik, seperti
dalam perhelatan pemilihan legislatif (pileg) lalu, bahkan sebentar lagi akan
diperhadapkan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020.
Hal ini menjadi
sorotan Ketua Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (Barmas), Sevry Nelwan SE.
Karena sejauh
ini menurut Karataker Ketua KONI Minahasa Utara (Minut) tidak pernah ada
sangsi, padahal jelas-jelas sarana tempat ibadah digunakan untuk berkampanye.
Bentuk
sosialisasi di tempat-tempat ibadah dianggap sangat efektif, selain murah dan
diketahui banyak orang. Bahkan bisa dikemas beragam dengan pemberian bantuan
buat pembangunan tempat ibadah, atau sejenisnya.
Hal ini perlu
dicermati secara bijak oleh pihak penyelenggara KPU maupun Bawaslu selaku
pengawas pelaksanaan pemilu sebagai sebuah pelanggaran. “Dimana sangsi
diterapkan, tidak pernah ada ganjaran. Bahkan bukan rahasia umum lagi, sejauh
ini yang dipelototin atau didapati di layanan publik lainnya. Sementara di
tempat-tempat ibadah orang bebas berkampanye, bisa dibilang kampaye
terselubung, sehingga lolos dari penindakan,” sindir Nelwan. (jhet/mk)
Tempat Ibadah Rawan “Kampanye Terselubung”
Reviewed by mediakawanua
on
Kamis, Desember 12, 2019
Rating:

Post a Comment