Direktur TAC Kritisi Pariwisata Manado

Taufik Tumbelaka

Mediakawanua.com, MANADO - Direktur Tumbelaka Academic Center (TAC), Taufik Tumbelaka kembali mengkritisi dunia pariwisata kota Manado.
Salah satu tantangan sebut Tumbelaka antara lain pencanangan kota Manado sebagai ‘kota berdoa’ justru sangat kontras dengan keberadaan iklan, contohnya iklan minuman keras, iklan rokok, iklan pakaian bikini. “Nah, lain halnya ketika ditemui ada turis menggunakan pakaian seadanya, ini lumrah dan wajar sehingga tidak perlu dipolitisir. Sebab turis berlibur benar-benar ingin refresing, tidak dipusingkan dengan persoalan pakaian. Mereka benar-benar ingin menikmati suasana liburan dan sebagainya,” sebut Tumbelaka kala dipercayakan sebagai nara sumber dalam rapat koordinasi (Rakor) Pembangunan Kemitraan Pariwisata di Sintesa Peninsula Hotel, Kamis (14/03/19) kemarin.
Disisi lain katanya, banyak kunjungan turis di kota Manado harusnya membawa dampak bagi masyarakat. Contohnya Tinutuan, hampir tidak ditemukan makanan tradisional yang enak di penginapan atau hotel, padahal menu ini sangat menjual untuk diperkenalkan kepada turis.
Dalam menghadapi era seperti ini lanjut pengamat politik dan pemerintahan di Sulawesi Utara, secara dini perlu disiapkan mental dari seluruh elemen di masyarakat. “Kesiapan mental justru sangat penting, termasuk sampai sejauh mana kita siap dikritisi. Jangan pencanangan ‘Kota Berdoa’ hanya slogan dengan alasan belum siap,” timpal pengamat politik dan pemerintahan Sulut ini.
Tumbelaka berharap dengan kemajuan dunia pariwisata di kota nyiur melambai, secara umum di daerah Sulawesi Utara harus mendapat dukungan menyeluruh semua pihak, bukan hanya pemerintah. “Intens keterlibatan masyarakat jelas akan menimbulkan rasa memiliki, bukan hanya diperjuangkan oleh pemerintah atau para pelaku usaha pariwisata, akan tetapi mendapat dukungan seluruh masyarakat,” sebut Tumbelaka menambahkan kegiatan tersebut digagas Dinas Pariwisata Kota Manado dan dihadiri sejumlah pelaku usaha. (dwi/mk)